Thursday, November 17, 2011

Shalawat Atas Rasulullah SAW.


Oleh : Ust. Rahmat Abdullah

Apa yang Tuan pikirkan tentang seorang laki-laki berperangai amat mulia, yang lahir dan dibesarkan di celah-celah kematian demi kematian orang-orang yang amat mengasihinya? Lahir dari rahim sejarah, ketika tak ada seorangpun mampu mengguratkan kepribadian selain kepribadiannya sendiri. Ia produk ta’dib Rabbani (didikan Tuhan) yang menantang mentari dalam panasnya dan menggetarkan jutaan bibir dengan sebutan namanya, saat muaddzin mengumandangkan adzan.

Di rumahnya tak dijumpai perabot mahal. Ia makan di lantai seperti budak, padahal raja-raja dunia iri terhadap kekokohan struktrur masyarakat dan kesetiaan pengikutnya. Tak seorang pembantunya pun mengeluh pernah dipukul atau dikejutkan oleh pukulannya terhadap benda-benda di rumah. Dalam kesibukannya ia masih bertandang ke rumah puteri dan menantu tercintanya, Fathimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib.

Fathimah merasakan kasih sayangnya tanpa membuatnya menjadi manja dan hilang kemandirian. Saat bani Makhzum memintanya membatalkan eksekusi atas jenayah seorang perempuan bangsawan, ia menegaskan: “Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, apabila seorang bangsawan mencuri kamu biarkan dia

dan apabila yang mencuri itu rakyat jelata mereka tegakkan hukum atas-nya. Demi Allah, seandainya Fathimah anak Muhammad mencuri, maka Muhammad tetap akan memotong tangannya.”

Hari-harinya penuh kerja dan intaian bahaya. Tapi tak menghalanginya untuk—lebih dari satu dua kali—berlomba jalan dengan Humaira, sebutan kesayangan yang ia berikan untuk Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Lambang kecintaan, paduan kecerdasan dan pesona diri dijalin dengan hormat dan kasih kepada Ash-Shiddiq, sesuai dengan namanya “si Benar”. Suatu kewajaran yang menakjubkan ketika dalam sibuknya ia masih menyempatkan memerah susu domba atau menambal pakaian yang koyak. Setiap kali para shahabat atau keluarganya memanggil ia menjawab: “Labbaik”. Dialah yang terbaik dengan prestasi besar di luar rumah, namun tetap prima dalam status dan kualitasnya sebagai “orang rumah”.

Di bawah pimpinannya, laki-laki menemukan jati dirinya sebagai laki-laki dan pada saat

yang sama perempuan mendapatkan kedudukan amat mulia.”Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik terhadap keluarganya dan akulah orang yang terbaik diantara kamu terhadap keluargaku.” “Tak akan memuliakan perempuan kecuali seorang mulia dan tak akan menghina perempuan kecuali seorang hina,” demikian pesannya.

Di sela 27 kali pertempuran yang digelutinya langsung (ghazwah) atau di panglimai shahabatnya sariyah) sebanyak 35 kali, ia masih sempat mengajar Al-Qur’an, sunnah, hukum, peradilan, kepemimpinan, menerima delegasi asing, mendidik kerumahtanggaan bahkan hubungan yang paling khusus dalam keluarga tanpa kehilangan adab dan wibawa. Padahal, masa antara dua pertempuran itu tak lebih dari 1,7 bulan.

Setiap kisah yang dicatat dalam hari-harinya selalu bernilai sejarah. Suatu hari datanglah ke masjid seorang Arab gunung yang belum mengerti adab di masjid. Tiba-tiba ia kencing di lantai masjid yang berbahan pasir. Para shahabat sangat murka dan hampir saja memukulnya. Sabdanya kepada mereka: “Jangan. Biarkan ia menyelesaikan hajatnya.” Sang Badui terkagum. Ia mengangkat tangannya, “Ya Allah, kasihilah aku dan Muhammad. Jangan kasihi seorangpun bersama kami.” Dengan senyum ditegurnya Badui tadi agar jangan mempersempit rahmat Allah.

Ia kerap bercengkerama dengan para shahabatnya, bergaul dekat, bermain dengan anak-anak, bahkan memangku balita mereka di pangkuannya. Ia terima undangan mereka; yang merdeka, budak laki-laki atau budak perempuan, serta kamu miskin. Ia jenguk rakyat yang sakit di ujung Madinah. Ia terima permohonan ma’af orang.

Ia selalu lebih dulu memulai salam dan menjabat tangan siapa yang menjumpainya dan tak pernah menarik tangan itu sebelum shahabat tersebut yang menariknya. Tak pernah menjulurkan kaki di tengah shahabatnya hingga menyempitkan ruang bagi mereka. Ia muliakan siapa yang datang, kadang dengan membentangkan bajunya. Bahkan ia berikan alas duduknya dan dengan sungguh-sungguh. Ia panggil mereka dengan nama yang paling mereka sukai. Ia beri mereka kuniyah (sebutan bapak atau ibu si Fulan). Tak pernah ia memotong pembicaraan orang, kecuali sudah berlebihan. Apabila seseorang mendekatinya saat ia sholat, ia cepat selesaikan sholatnya dan segera bertanya apa yang diinginkan orang itu.

Pada suatu hari dalam perkemahan tempur ia berkata: “Seandainya ada seorang shalih mau mengawalku malam ini.” Dengan kesadaran dan cinta, beberapa shahabat mengawal kemahnya. Di tengah malam terdengar suara gaduh yang mencurigakan. Para shahabat bergegas ke arah sumber suara. Ternyata Ia telah ada di sana mendahului mereka, tagak di atas kuda tanpa pelana. “Tenang, hanya angin gurun,” hiburnya. Nyatalah bahwa keinginan ada pengawal itu bukan karena ketakutan atau pemanjaan diri, tetapi pendidikan disiplin dan loyalitas.

Ummul Mukminin Aisyah Ra. Berkata : “Rasulullah SAW wafat tanpa meninggalkan makanan apapun yang dimakan makhluk hidup, selain setengah ikat gandum di penyimpananku. Saat ruhnya dijemput, baju besinya masih digadaikan kepada seorang Yahudi untuk harga 30 gantang gandum.”

Sungguh ia berangkat haji dengan kendaraan yang sangat seerhana dan pakaian tak lebih dari 4 dirham, seraya berkata,”Ya Allah, jadikanlah ini haji yang tak mengandung riya dan sum’ah.” Pada kemenangan besar saat Makkah ditaklukkan, dengan sejumlah besar pasukan muslimin, ia menundukkan kepala, nyaris menyentuh punggung untanya sambil selalu mengulang-ulang tasbih, tahmid dan istighfar. Ia tidak mabuk kemenangan.

Betapapun sulitnya mencari batas bentangan samudera kemuliaan ini, namun beberapa kalimat ini membuat kita pantas menyesal tidak mencintainya atau tak menggerakkan bibir mengucapkan shalawat atasnya: “Semua nabi mendapatkan hak untuk mengangkat do’a yang takkan ditolak dan aku menyimpannya untuk ummatku kelak di padang Mahsyar nanti.”

Ketika masyarakat Thaif menolak dan menghinakannya, malaikat penjaga bukit menawarkan untuk menghimpit mereka dengan bukit. Ia menolak, “Kalau tidak mereka, aku berharap keturunan dari sulbi mereka kelak akan menerima da’wah ini, mengabdi kepada Allah saja dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.”

Mungkin dua kata kunci ini menjadi gambaran kebesaran juwanya. Pertama, Allah, Sumber kekuatan yang Maha dahsyat, kepada-Nya ia begitu refleks menumpahkan semua keluhannya. Ini membuatnya amat tabah menerima segala resiko perjuangan; kerabat yang menjauh, shahabat yang membenci, dan khalayak yang mengusirnya dari negeri tercinta. Kedua, Ummati, hamparan akal, nafsu dan perilaku yang menantang untuk dibongkar, dipasang, diperbaiki, ditingkatkan dan diukirnya.

Ya, Ummati, tak cukupkah semua keutamaan ini menggetarkan hatimu dengan cinta, menggerakkan tubuhmu dengan sunnah dan uswah serta mulutmu dengan ucapan shalawat? Allah tidak mencukupkan pernyataan-Nya bahwa Ia dan para malaikat bershalawat atasnya (QS 33:56 ), justru Ia nyatakan dengan begitu “vulgar” perintah tersebut, “Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah atasnya dan bersalamlah dengan sebenar-benar salam.”

Allahumma shalli ‘alaihi wa’ala aalih !
sumber:erfandi.wordpress.com

Kunci Bahagia


Orang Jawa mengatakan hidup itu sawang sinawang. Atau, dengan makna lain, seperti perumpamaan “rumput halaman tetangga lebih hijau dari rumput di halaman rumah sendiri”. Kisah berikut ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Saat mahasiswa ada yang berpikir, “Enak ya kalau sudah bekerja, bisa punya uang sendiri dan bisa beli ini itu.” Begitu sudah bekerja ia berpikir lagi, “Enak ya jadi pengusaha, waktunya bebas dan tidak harus pergi pagi-pagi.”

Saat sudah beralih profesi menjadi pengusaha lagi-lagi ia berpikir, “Enak ya kalau jadi politisi, kita populer dan urusan bisnis bisa lancar.” Nah, begitu sudah menjadi politisi masih juga ia berpikir, “Enak ya jadi mahasiswa bisa demo dan ngomong apa saja.”

Begitulah gambaran orang yang tak pernah puas dan bahagia. Mereka menghabiskan waktu untuk mengejar bahagia, tanpa pernah bisa merasakannya.

Ada yang mengatakan: bahagia itu misteri. Mengapa? Karena banyak kita temukan orang yang hampir sudah mendapatkan semua hal dalam hidupnya, tapi ia tak bahagia. Sebaliknya, ada orang yang kelihatannya tidak memiliki apa-apa tetapi dia hidup bahagia.

Bagi saya, bahagia itu bukanlah misteri. Bahagia juga tak harus dikejar. Kenapa? Karena bahagia adalah hasil, bukan cara. Ada proses yang harus dilalui. Seseorang tak akan mampu mencapai kebahagiaan bila ia tidak melalui proses tersebut. Proses ini saya sebut 3B: bersyukur, bersabar dan berjiwa besar.

Bersyukur atas semua karunia yang diberikan Allah Sang Maha Kaya dengan cara memanfaatkan semua potensi itu untuk terus bertumbuh dan berbagi manfaat. Bersabar atas semua hambatan, ujian, proses yang harus dijalani dalam setiap tahap kehidupan. Bersyukur dan bersabar inilah landasan yang harus dimiliki mereka yang berjiwa besar.

Orang yang berjiwa besar selalu memiliki impian besar namun ia tak melupakan yang kecil. Ia selalu bertumbuh dan selalu berjuang ingin meninggalkan sesuatu bagi anak cucu. Ia memperjuangkan sesuatu bukan hanya untuk kepentingan dirinya. Kehidupannya penuh gairah, penuh semangat. Pikiran, hati dan jiwanya selalu hidup tak pernah redup.
sumber : www.jamilazzaini.com

Monday, October 17, 2011

koleksi status FB

lamaaaaaa sekali tidak menulis. entahlah kehabisan inspirasi atau malas, baru kali ini bisa nulis lagi, mau bagi status fb saja semoga bermanfaat :
Satu kata negatif harus dihapus dgn tujuh kata positif.
Orang Bijak mengatakan kalau berbuat baik itu jangan ditunda-tunda.
Jangan pernah meremehkan sebuah pengetahuan
Kawan, semangat harus slalu berkobar-kobar !
Niat lillah.
Tak ada kata terlambat !
"Jika ingin bahagia seumur hidup anda, berikan yg terbaik untuk orang lain
Terkadang untuk benar harus salah dulu, benar tanpa harus salah dulu itu lebih baik.
Banyak yg mengaku beragama tetapi menyalahkan Tuhan !!
sungguh terlalu, padahal yg salah dia sendiri ! Nikmat tercurah dariNya,
benar2 hamba yg tdk tahu rasa syukur.
Hal yg sangat disukai Syetan.
Jgn sampai gadget kita jadi Mendekatkan yg jauh tapi menjauhkan yg dekat.
Cepat tapi ceroboh atau lambat tapi hati-hati !?
Tipe mana ?
"...Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang yg bersih"
-Hadits-.
Menurut seorang Psikolog : Aktor utama yg menyebabkan kita bahagia dan sakit hati adalah diri kita sendiri.
wong sugih bondo tur mbandani karo sugih elmu tur ngelmuniSalah itu tidak ada yg baik, kecuali org yg menyadari salah untk jadi benar.
Niat harus lurus,
tekad harus bulat,
pikiran harus jernih,
hati harus bersih,
Semangat hrs selalu menyala.
Berkorban adalah satu kata yg positif tapi mungkin tidak untuk berkorban untuk sesuatu yg tdk pasti lalu meninggalkan sesuatu yg pasti.
Luar biasa, Ada Beethoven yg mengaransemen musik meski ia tuli, ada Esref Armagan yg melukis indah meskipun buta sejak lahir.
"Buat apa susah 2x
susah itu tak ada gunanya"
Santai saja tpi harus Serius dan Ikhlas.
Mengkondisikan mata untuk berdamai dengan kantuk.
Menurut seorang penyair Totalitas adalah sebuah kekuatan tak terlawan, dan menurutku totalitas adalah puncak dari segala puncak perjuangan..
Jangan percaya ramalan para peramal.
Seringkali kita harus berdamai dengan kenyataan, menatap segala hal yg terjadi dgn kacamata iman.
‎"Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu...".
d Akhirat Tabungan dosa orang yg difitnah akan ditransfer kepada pemitnah.
idup memang tdk akan lepas dari pertanyaan, bhkan sampai matipun akan ada yg bertanya !
??Apa????kapan???dimana???Siapa?? berapa???
Jumlah penduduk bumi hngga september 2010 adalah 6.868.638.152.
Akta kelahiran, KTP, KK, ijazah, kartu kuning, SKU, SIUPP, SIM, STNK, NPWP, Pasport, visa, askes, surat keterangan sehat, SKCK, Surat nikah, akta cerai, pas foto. Lampirkan dalam peti mati ! :-D.
Carilah alasan apa saja agar kita berhenti dari berbuat dosa., tpi untuk beramal baik cukuplah 1 alasan saja, IKHLAS karena Allah !.
beramal secukupnya saja....
Carilah alasan untuk memaafkan walau hingga 70 alasanWajah ahli surga itu bercahaya, setiap harinya bertambah tampan dan cantik.
Tubuh dan hati mereka harum semerbak..
Terkadang kita harus melihat sesuatu dgn kacamata orang lain, orang bijak itu melhat dan mendengar dgn hati krna mata dan akal sangat trbtas kemampuannya.
"kok mau ? Kok suka ? Kok bsa bgtu ?"
Pesan seorang Sahabat Nabi: "Jangan kau jadikan perutmu kuburan bagi hewan2 ternak"
trbyang berapa ribu ayam, Sapi, ikan, kebo yg "terkubur" di perut kita ?.
Seringkali akhir menjadi sebuah awal.
Orang Bijak berwajah teduh berkata: "Anak muda, kunci bahagia itu mudah yaitu bersyukur dan berdamai dengan keadaan."
‎"Memahami orang lain adalah kebijaksanaan, memahami diri sendiri adalah pencerahan.".
Seringkali kita hanya melihat hasil tanpa menghargai sebuah proses.
"Anak muda, seekor sapi itu yg dipegang talinya, seorang manusia itu yg dipegang janjinya."
hati2 dgn janji tnpa sebuah komitmen
baarokallahu lii walakum.
Orang Mukmin itu "Mandi" 5 kali sehari !.
‎"Ya Allah, jauhkan aku dari rasa benci kepada sesuatu yang seharusnya aku cintai".
Berdamai dengan masa lalu, pengalaman buruk datang tiba2, mengganggu seperti hantu. Pengalaman buruk tdk untk dikenang ckp ambil pelajarannya tpi jgn ingat2 sakitnya. :-).
Di dunia ini ada 2 tipe orang,
Orang Baik yg melakukan hal2 baik;
orang jahat yg melakukan hal2 jahat tapi ada yg lbh jahat dari orang jahat yaitu orang munafik karena dia orang jahat yg menggunakan kebaikan untuk menipu orang baik.
Terkadang manusia terlambat menyadari.
Pesan Sang Guru:
"Seorang yg punya kesempatan dan kemampuan untuk berbuat baik tapi tidak melakukannya, maka ia telah melakukan kejahatan.".
Keindahan adalah sesuatu yg mendatangkan rasa senang bagi yg melihatnya.
-Leo Tolstoy-.
Daun tidak pernah membenci kepada angin yg menjatuhkannya.
Melihat segala sesuatu dengan kacamata POSITIF.
Cuaca siang ini cukup sejuk apbla dbndingkan dgn Panas Padang pasir... Saatnya berdamai dgn keadaan...
Nikmatilah.
Menunggu kalimat:
"Demikian yg bisa saya sampaikan"
Suka · · Bagikan · 12 Ok.
sederhana tapi meriah sanes sederhana tapi butut........
Suasana hati seperti cuaca, mudah berubah dan susah ditebak...
Seperti pagi ini tadi cerah sekarang gerimis.
Berlomba dalam kebaikan dan saling menjegal dalam keburukan.
Jangan lihat kurangnya tapi cari lebihnya
"Anak muda, jangan menjadi ikan yang tenggelam" kata orang bijak berwajah Surga.
"Orang yg riya memiliki beberapa ciri: malas jika sendirian dan rajin jika didpan banyak orang, semakin bergairah dlm beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela."
- Ali bin Abi Thalib-.
Hem,, Seandainya semua orang berwajah cerah dan selalu terlhat tersenyum di setiap keadaan mrip lumba-lumba....
Teu kénging ditingali lebetna, eta mah mung nambihan kaisin wungkul.
(sampai jumpa di episode selanjutnyah......)

Wednesday, December 1, 2010

tausiyah.....

Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu,
teruslah berlari hngga kebosanan itu bosan mengejarmu,
teruslah berjalan hngga keletihan itu letih bersamamu,
teruslah bertahan hngga futur itu futur menyertaimu,
teruslah berjaga hngga kelesuan itu lesu menemanimu.

Wednesday, November 3, 2010

sandi kepolisian

buat yang sering nonton buser mungkin udah sering dengan istilah “86″, “halong irian” dsb dsb… sebenarnya tau gak arti dari kode/sandi2 itu?

nah ini rekapan sandi yang lazim digunakan oleh POLRI.

untuk “kasta” tertentu punya sandi yang MASIH RAHASIA.
maksud dari kasta adalah :

- reserse
- intel
- densus

SANDI ANGKA

* 1-1 : Hubungi per telepon
* 1-4 : Ingin bicara diudara (langsung)
* 3-3 : Penerimaan sangat jelek/orang gila
* 3-3L : Kecelakaan korban luka
* 3-3M : Kecelakaan korban material
* 3-3K : Kecelakaan korban meninggal
* 3-3KA : Kecelakaan kereta api
* 3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikandiri
* 4-4 : Penerimaan kurang jelas
* 5-5 : Penerimaan baik/sehat
* 8-4 : Tes pesawat/penerimaannya
* 8-6 : Dimengerti
* 8-7 : Disampaikan
* 8-8 : Ingin berjumpa langsung
* 10-2 : Posisi/keberadaan
* 10-4 : Diterima <-masterfrans
* 10-4 : roger that <-entalpy
* 10-8 : Menuju
* 1-1-2 : Emergency / darudat <- dasardasar
* 2-8-5 : Pemerkosaan
* 3-0-3 : Perjudian <- The Predator
* 3-0-1: lagi kimpoi <- killerinhouse
* 3-3-8 : Pembunuhan
* 3-6-3 : Pencurian
* 3-6-5 : Perampokan
* 8-1-0 : Pembunuhan
* 8-1-1 : Hidup
* 8-1-2 : Berita agar diulangi (kurang jelas)
* 8-1-3 : Selamat bertugas
* 8-1-4 : Laporan/pembicaraan terlalu cepat
* 8-1-5 : Cuaca
* 8-1-6 : Jam/waktu
* 8-1-9 : Situasi
* 8-1-10 : Komandan <- Munyuk Mumet

SANDI HURUF

* Taruna : Berita
* Gelombang : Jam/waktu
* Semut : Pelajar
* Lalat : Mahasiswa
* Pangkalan : Rumah/kediaman
* Cangkulan : Kantor/tempat kerja
* Gajah : Derek
* Cicak = KPK <- pemulungs
* Komando : Kantor polisi
* Tikar : Surat
* Buntut tikus : Antena pendek (HT)
* Belalai gajah : Antena atas
* Bandeng : Mayat <- JasminJava
* Laka : Kecelakaan
* Jaya 65 : Kebakaran
* Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
* Timor Lombok Pati : Telepon
* Timor Kupang Ambon : TerKendali Aman
* Halong Timur : Handy Talky (HT)
* Halong Pati : Hand Phone (HP)
* Kupang Rembang : KendaRaan
* Kupang Ambon : Kereta Api
* Wilis Kendal : Walikota
* Kendal Cepu : KeCamatan
* Kendal Lombok : KeLurahan
* Rembang Wilis : RW
* Rembang Timur : RT
* Rembang Rembang : Serse
* Rembang Solo : Rumah Sakit
* Rembang Pati : Rupiah
* Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
* Angkot cipayung-ciracas : T-14-Koperasi Wahana Kalpika <-andromedaelroza
* Ambon Demak : Angkatan Darat
* Ambon Lombok : Angkatan Laut
* Ambon Ungaran : Angkatan Udara
* Pati Medan : Polisi Militer
* Timor Medan : Tamu/Teman
* Lombok-Lombok : Lalu Lintas
* Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
* Sepi : Senjata Api
* Sajam : Senjata Tajam
* Curat : Pencurian Dengan Pemberatan
* Curas : Pencurian Dengan Kekerasan
* Curanmor : Pencurian Kendaraan Bermotor
* Bandung Umar Solo : BUS
* Medan-Medan : Metro Mini
* Pati Demak Irian : Jam/Waktu
* Solo Medan Pati : Pelajar
* Solo Medan Ungaran : Mahasiswa
* Solo Timur Medan : Rumah/Kediaman
* Opak Kendal Jepara : Kantor/Tempat Kerja
* Opak Pati Solo : Derek
* Lombok Pati : Kantor Polisi
* Lombok Irian : Surat
* Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
* Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
* Bandung2 Padat : Makan
* Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
* Lampiran/Ambon : Istri
* Monik : Anak
* Solo Bandung : Stand By
* Solo Garut : SiaGa
* Medan Demak : Meninggal Dunia
* Pati Ambon Medan : Pengamanan
* Ambon Pati-Pati : Apel
* Palang Hitam : Mobil Jenazah
* Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran
* wayang = intel+serse <-dwahyuagung
* panah = polantas

Sandi Pangkat Kesatuan

* Kresna : Presiden
* Bima : Wakil Presiden
* Timor Bandung I : Kapolri
* Metro I : Kapolda
* Timor I : Kapolres
* Jajaran 1 : Kapolsek
* Jajaran 2 : Wakapolsek
* Jajaran 3 : Serse
* Jajaran 4 : Sabhara
* Jajaran 5 : Bimas/Babinkamtibmas
* Jajaran 6 : Lantas/Lalu Lintas

Monday, October 25, 2010

heuh.....

Mata pinuh cileuh
sora peuyeuh
pipi bareuh
suku lamokot taneuh
pnykit knceuh
...awak baseuh
bju cn diseu2h mani bau beunceuh
ih gareuleuh
duit euweuh
tapi ulh grah geureuh
bsi dsmbeuh
aduh alah ieuh
khyg mni keu2h
indt k Dayeuh
sgla dgaleuh..
Ngeunah mun reu2h
beuteung seubeuh
imah pageuh
bnda weuteuh
jauh tna kariweuh
omat peu2jeuh
ulh jga careuh
bisi dipeu2h
euleuh 3x

Wednesday, September 8, 2010

Lebaran

Lebaran tahun ini hujan, Minal aidzin untuk yg baca